REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyampaikan Rancangan Malaysia Kesebelas (RMK-11) yang mengalokasikan RM 260 miliar ringgit (Rp 910 triliun) untuk pembangunan lima tahun ke depan.
RMK-11 menjadi fokus rancangan lima tahun terakhir sebelum Malaysia mencapai status negara maju pada tahun 2020. Najib seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Jumat mengatakan RMK-11 akan dilaksanakan berdasar enam strategi dan enam pemacu perubahan untuk mencapai tujuan menjadi negara maju pada 2020.
Enam strategi tersebut adalah inklusivitas, kesejahteraan rakyat, sumberdaya manusia, pertumbuhan hijau, infrastruktur serta inovasi dan produktivitas.
"Enam pemacu perubahan yang digariskan untuk memastikan keberhasilan semua strategi itu adalah meningkatkan produktivitas, mendorong keberhasilan melalui inovasi, meningkatkan persentase masyarakat kelas menengah, pendidikan dan latihan teknis, melakukan pembangunan hijau dan menanamkan modal di kota-kota berdaya saing," katanya dalam pemaparan pada Kamis (21/5).
Najib mengatakan, RMK-11 merupakan kelanjutan Dasar Transformasi Nasional yang dirangkai sebagai satu peta jalan negara, dengan tujuan mentransformasi Malaysia secara holistik.
"Beberapa hal prlu dicapai sebelum Malaysia menjadi negara maju seperti pendapatan kasar per kapita mencapai 15 ribu dolar AS (54.075 ringgit). Walaupun demikian sebuah negara maju tidak bisa hanya didefinisikan dari sudut pendapatan per kapita saja.
"Ringkasnya kita perlu membangun sebuah tamadun holistik dengan masyarakat memiliki nilai-nilai tinggi, berakhlak, mencintai ilmu pengetahuan, rajin membaca, menghargai seni budaya dan arisan, serta memiliki pemikiran yang mencerminkan rakyat negara maju," katanya.