REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan lokasi binaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Lenggang Jakarta di halaman IRTI Monumen Nasional, Jumat (22/5).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan sudah lama menanti agar lokasi binaan (Lokbin) PKL ini bisa diresmikan, bahkan ia mengaku sampai tekanan darahnya tinggi dalam mengurus Lokbin PKL Lenggang Jakarta.
"Dengan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Lenggang Jakarta yang sudah lama dinantikan, sampai tekanan darah tinggi. Sekarang resmi saya buka," katanya.
Ahok berharap nantinya 339 pkl binaan dapat lebih mandiri. Lenggang Jakarta pun dijadikan sebagai lokasi binaan contoh pada rencana ke depan.
"Para pedagang disini kan punya anak, istri nanti hasilnya bisa dapat modal buka di tempat lain. Saya berharap nantinya pedagang dapat berpenghasilan di atas Rp 10 juta per bulan," jelasnya.
Adapun para PKL mendapat pelatihan sebelum mulai menjajaki jualannya. Pelatihan dilakukan selama sepekan dan kemudian ada ujian praktek memasak, PKL yang lulus tes langsung diberikan kesempatan untuk berjualan.
Berbagai aneka dagangan menghiasi Lenggang Jakarta, makanan khas kuliner seluruh nusantara tersaji di halaman IRTI Monas. Selain itu ada juga sejumlah souvenir yang dijual disana.
Dengan adanya Lenggang Jakarta, PKL yang masih berjualan secara liar di area Monas akan ditertibkan. Dan proses pelatihan untuk para PKL masih akan terus berkelanjutan. Lenggang Jakarta sendiri nantinya akan menjadi tempat percontohan lokasi binaan PKL
Para pedagang nantinya yang berjualan di Lenggang Jakarta dipastikan sudah terampil memasak, menjamu tamu dan sebagainya.
Makanan yang tersaji juga terjamin kualitasnya karena berada di bawah naungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Para PKL dibina sebaik mungkin agar nantinya dapat lebih mandiri dalam berwirausaha.