REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bersuara keras atas terjadinya pengusiran etnis Muslim Rohingya oleh pemerintah Myanmar secara besar-besaran. Dampaknya, setidaknya ribuan orang Rohingya terdampar di Aceh.
Menyadari itu, Fahri meminta agar status Myanmar sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN ditinjau ulang. Pasalnya, pembersihan etnis dan pengusiran warga Rohingnya di Myanmar menunjukkan negeri yang dikendalikan junta militer itu bertentangan dengan semangat ASEAN.
"Mereka tidak pernah hadir dalam pembahasan masalah ini jika diundang,” kata Fahri di gedung DPR, Jumat (22/5).
Fahri juga mengkritik sikap diam Aung San Suu Kyi yang selama ini dilabeli sebagai pejuang hak asasi manusia dan demokrasi di negaranya. Padahal, Aung San Suu Kyi terkenal lantaran mendapat penghargaan Novel Perdamaian.
"Dimanakah Aung San Suu Kyi. Apakah ia tertidur dengan hadiah Nobel perdamaiannya?" cetus Fahri melalui akun Twitteri, @Fahrihamzah.