REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Pasukan Irak dibantu milisi Syiah mulai bergerak melakukan perlawanan terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di dekat Ramadi. Aksi berkonsentrasi di kota Husyabah, timur Ramadi.
BBC News Sabtu (23/5) melaporkan, milisi Syiah mulai berkumpul untuk melakukan serangan ofensif setelah Ramadi direbut ISIS pada Ahad lalu. ISIS bergerak untuk menghadapi mereka.
Sekitar 500 orang tewas dan lebih dari 40 ribu orang telah melarikan diri dari Ramadi. PBB menyatakan keprihatinan mereka pada nasib warga sipil Ramadi.
Pada Jumat (22/5), Wakil Perdana Menteri Irak Saleh al-Mutlaq memperingatkan pertempuran dengan ISIS bukan lagi masalah warga lokal. Ia menyerukan masyarakat internasional untuk ikut bertindak.
Koalisi internasional telah melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah selama berbulan-bulan.