Ahad 24 May 2015 22:16 WIB

Indonesia akan Pulangkan 720 Pengungsi Bangladesh

Rep: c 07/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah imigran etnis Rohingya, Myanmar dan Bangladesh dibantu personel TNI dan Polri mengangkat barang bantuan warga, ketika dilakukan proses pemindahan dari penampungan sementara, Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Senin (18/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyad
Sejumlah imigran etnis Rohingya, Myanmar dan Bangladesh dibantu personel TNI dan Polri mengangkat barang bantuan warga, ketika dilakukan proses pemindahan dari penampungan sementara, Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Ratusan pengungsi Bangladesh di Aceh yang menjadi korban perdagangan manusia akan dikembalikan ke negaranya.

"Dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh ternyata ada 720 jiwa pengungsi dari Bangladesh yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (24/5).

Sementara itu, 1.062 jiwa lainnya adalah pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak.

Pemerintah akan melakukan dua penanganan, pertama, untuk pengungsi asal Bangladesh yang merupakan korban ekonomi migran, maka 720 jiwa akan segera dikembalikan ke Bangladesh.

Dubes Bangladesh juga telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana untuk memulangkan pengungsi secara bertahap. Biaya untuk pemulangan pengungsi dari UNHCR dan IOM.

Mulai pekan depan, secara bertahap pengungsi akan dipindahkan ke Medan sebelum ke Bangladesh. Proses ini ditargetkan selesai dalam satu bulan.

Untuk penanganan pengungsi Rohingya akan dilakukan permukiman kembali dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.

"TRC BNPB juga telah berada di pengungsian di Aceh. Kebutuhan logistik, peralatan, sanitasi, kesehatan pengungsi terus dipenuhi," tutup Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement