REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung menyatakan proses lelang untuk perbaikan jalan protokol di Kota Bandung sudah selesai. Diperkirakan proses pengerjaan jalan ini akan dimulai pada Juni mendatang.
"Saat ini sedang proses tanda tangan kontrak," ujar Kepala Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Kebinamargaan DBMP Kota Bandung Agoes Sjafroedin saat ditemui di ruangannya, Jumat (22/5).
Agoes menyatakan ada 71 paket lelang yang dimenangkan oleh 71 perusahaan swasta dari total ratusan perusahaan yang berpartisipasi. Masing-masing paket, lanjut Agoes, terdiri dari pengerjaan beberapa ruas jalan. Proses lelang itu sendiri berlangsung sekitar dua bulan.
Total nilai proyek perbaikan jalan protokol ini, jelas Agoes, mencapai Rp 160 miliar. Dalam satu proyek, nilai terkecil sebesar Rp 250 juta dan yang terbesar mencapai Rp 24 miliar. Sedangkan total panjang ruas yang dikerjakan ialah sekitar 60 km. "Ini perbaikan jalan baik hotmix (aspal beton) atau pun beton semen," tambah Agoes.
Agoes menyatakan ada beberapa proses yang harus dilalui sebelum proses pengerjaan berlangsung. Usai penandatanganan kontrak, Agoes menjelaskan akan ada tim yang turun ke lapangan untyuk melakukan perhitngan atau field engineering (FE). Agoes menyatakan setelah proses di lapangan selesai, baru dilakukan mobilisasi peralatan.
Menurut Agoes, normalnya proses pengerjaan perbaikan jalan tersebut, khususnya hotmix, berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan. Akan tetapi Agoes mengusahakan agar pengerjaan dapat selesai dengan lebih cepat. Pasalnya, Agoes ingin menghindari pengerjaan proyek di musim penghujan. "Kemungkinan bisa mulai serentak itu sekitar awal bulan Juni. Juni itu sudah banyak yang melakuan," lanjut Agoes.
Dalam pengerjaan jalan protokol tersebut, proyek yang mencapai nilai Rp 24 miliar merupakan proyek pembangunan jalan baru. Agoes menyatakan pembangunan jalan baru ini akan dilakukan di dua lokasi sekitar Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage.
Pembangunan jalan baru di sekitar SUS Gedebage ini, lanjut Agoes, dilakukan untuk mendukung akses tol menuju tol, SUS Gedebage dan juga bisa digunakan untuk mengakses kawasan Teknopolis nantinya.
Agoes menyatakan proyek jalan protokol lainnya lebih menitikberatkan pada peningkatan dan pemeliharaan jalan. Untuk daerah yang lebih tinggi, Agoes menyatakan material yang digunakan ialah beton. Di antaranya ialah Jalan Ahmad Dahlan, Pasir Impun, hingga Cigagap Tengah. "Yang kebanyakan sekarang beton itu. Terutama di daerah-daerah yang labil, banyak menggunakan beton," jelasnya.
Proyek pengerjaan jalan ini akan terus berlangsung pada bulan Ramadhan. Untuk ityu, DBMP nantinya akan bekerjasama dengan tiga pihak dalam pengalihan arus. Ketiga pihak yang akan bekerjasama membantu DBMP terkait pengalihan arus ialah kepolisian, Dinas Perhubungan dan Kewilayahan. Agoes memperkirakan proyek baru akan berhenti sementara pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
Selain melakukan perbaikan di jalan protokol, DBMP juga tetap melakukan perbaikan untuk jalan-jalan kecil yang berlubang. Tidak seperti jalan protokol yang ditangani melalui proses lelang, untuk perbaikan dan penambalan jalan kecil dilakukan langsung oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC) DBMP.
Area penambalan ini, jelas Agoes, tersebar di enam wilayah utama yaitu tiga wilayah di barat dan tiga wilayah di timur. Bagian barat mencakup wilayah Banjarnegara, Tegalega dan Cibeunying. Sedangkan bagian timur mencakup wilayah Karees, Gedebage dan Ujung Berung. "Per wilayah kebanyakan di jalan-jalan lingkungan," ujar Agoes.