Senin 25 May 2015 10:15 WIB

Pentingnya Keteladanan Orang Tua di Rumah

Rep: c62/ Red: Damanhuri Zuhri
Dadang Hawari
Foto: Republika
Dadang Hawari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar parenting Islami, Ustaz Iwan Janur, mengungkapkan, ayah adalah sosok pemimpin dalam rumah tangga. Ia harus menjadi teladan dalam hal kedisiplinan dengan  sifat ngemong, bukan otoriter.

Sebagai pencari nafkah, menurut Ustaz Iwan, sosok ayah harus bisa menjaga sang istri dan anak dengan penuh kasih sayang. Hubungan ayah dan ibu pun bukan relasi antara buruh dan majikan.

Sementara, peran ideal seorang ibu, kata Ustaz Iwan, adalah menjaga anaknya ketika anaknya masih ada di dalam kandungan sampai selesai menyusui. “Memang ada irisan peran antara ayah dan ibu,” ujarnya.

Psikolog Islam, Profesor Dadang Hawari mengatakan, setiap anak harus mendapatkan pengawasan yang cukup dari kedua orang tuanya, mulai dari awal dan akhir setiap tahap perkembangannya.

“Jadi, perkembangan itu bukan hanya fisiknya, melainkan mentalnya dan kepribadiannya juga harus berkembang,” kata Prof Dadang Hawari menerangkan.

Agar semua itu tercapai, anak-anak harus di bawah asuhan kedua orang tuanya secara langsung. Perkembangan anak itu bergantung pada bagaimana orang tua itu membimbingnya.

Anak terlahir seperti kertas putih yang suci. Orang tualah yang akan menggambar dan mengarahkan bagaimana masa depan sang anak.

Apakah dia mau memilih agama Majusi, Nasrani, ataupun Yahudi, bergantung pada orang tuanya. “Jadi, baik atau tidaknya nanti itu orang tuanya yang akan bertanggung jawab,” katanya.

Dadang mengingatkan, tumbuh kembang anak yang baik tak selamanya selaras dengan pemenuhan materi semata. Kasih sayang dan perhatian langsung dari orang tua justru berperan lebih besar dibanding fasilitas dan  materi yang diberikan.

“Ada penelitian yang menyatakan kalau anak dibesarkan hanya dengan materi sementara ibu dan  bapaknya jarang di rumah, nanti akan timbul gangguan,” katanya menjelaskan.

Ia menyebut ayah dan ibu masing-masing memiliki porsi dalam mendidik anak. Sang ibu akan lebih banyak berperan saat sang anak dalam kandungan hingga selesai menyusui.

Sementara, saat anak beranjak dewasa, peran sang ayah sangat vital untuk mengarahkan si buah hati. “Tidak bisa ayahnya itu tenang-tanang saja ke sana kemari tidak peduli sama anaknya,” ujarnya.

Orang tua juga dituntut memberikan contoh teladan yang nyata di rumah. Jika ingin anak saleh dan salehah, orang tua harus menunjukkan dulu sebagai pribadi yang dekat dengan Allah SWT.

“Jangan anak dimasukkan ke sekolah Islam, tetapi kedua orang tuanya tidak menunjukkan sikap-sikap keislaman di depan anak-anaknya,” kata Dadang Hawari mengingatkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement