Senin 25 May 2015 15:40 WIB

Investor Jepang Berminat Kembangkan Tanaman dari Sulawesi Utara

Red: M Akbar
tanaman rami
Foto: pixabay.com
tanaman rami

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, ada investor dari Jepang berminat mengembangkan serat rami di Provinsi Sulut.

"Melalui Kementerian Perindustrian menyampaikan kepada kami, bahwa ada investor dari Jepang yang ingin mengembangkan tanaman serat rami di Provinsi Sulut," kata Jenny, di Manado, Senin (25/5).

Masyarakat Jepang sangat fanatik menggunaan serat dalam pakaian, maka mereka hanya ingin mengenakan serat dari rami. "Tanaman rami ini, bisa ditanam dimana saja, meskipun di sela-sela tanaman kelapa juga dapat bertumbuh," jelasnya.

Ia mengatakan, Sulut mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan sebagai desa produsen serat rami baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan agar wilayah kita dapat menjadi desa yang konsern memproduksi serat rami. Hal ini juga bisa dijadikan konsep satu desa satu produksi, katanya, bila dijalankan secara serius dan konsisten terbukti mampu meningkatkan kinerja industri kecil dan menengah (IKM) sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.

Ia katakan, hal itu sudah terbukti di sejumlah negara yang menerapkannya, seperti di Jepang dan Thailand. Serat rami punya keunggulan karena lebih kuat dan prospek yang sangat bagus untuk mengembangkan tanaman tersebut karena berada di daerah tropis, katanya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement