REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Vice President Coorporate Communication Pertamina, Wianda Arindita Pusponegoro menyatakan kesiapan pertamina untuk melakukan proses transisi Blok Mahakam pada 1 Januari 2016. Menurutnya, saat ini masih menyiapkan proses dengan operator Blok Mahakam sebelumnya.

“Sekaran ini kita sedang aktif lakukan komunikasi dengan operator Blok Mahakam sebelumnya,” ungkap Wianda kepada ROL, Rabu (26/5). Ia juga menambahkan, selain proses komunikasi juga dilakukan koordinasi dengan pihak operator sebelumnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, proses tersebut dilakukan untuk kelangsungan produksi Pertamina sebagai operator baru untuk Blok Mahakam. Menurut Wianda, proses tersebut bisa memastikan tingkat produksi nantinya bisa dijaga dengan batas yang baik.

Selain proses transisi tersebut, masih menurut Wianda, ia berharap ada kepastian secepatnya bagi Pertamina. “Kita berharap, kepastian itu di kemudian hari bisa melakukan pembicaran-pembicaraan lebih lanjut dengan pihak terkait,” kata Wianda.

Terkait dengan hal tersebut, masih menurut Wianda, karena sebelunya presiden sudah menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan siapapun. “Makanya kita sudah mendapatkan penunjukkan dari pemerintah untuk aktif menjadi operator nantinya,” tutur Wianda dan kita berap bisa menindak lanjuti proses-proses itu,” jelas Wianda.

Diketahui sebelumnya, pemerintah telah menyetujui pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur secara penuh kepada PT. Pertamina Persero. Terkait hal tersebut, Pertamina membuat loangkah-langkah strategis yang cepat untuk mengelola blok tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika