REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -– Meski kondisi cuaca sudah memasuki musim kemarau, masyarakat di Kabupaten Banjarnegara yang tinggal di wilayah rawan longsor diminta tetap waspada.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Hadi Supeno, menyusul terjadinya longsor susulan di wilayah dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Ahad (24/5) lalu.
''Masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor saya minta tetap waspada. Terlebih bagi masyarakat di Dusun Jemblung, karena terbukti tanpa ada hujan pun, bukit Tlogolele yang ada di dusun tersebut ternyata bisa terjadi longsor,'' jelasnya, Selasa (26/5).
Dia menyebutkan, berdasarkan kajian tim geologi beberapa waktu lalu, struktur di bukit Tlogolele yang pernah mengalami lonsgor besar pada Desember 2014 silam, memang masih belum stabil. Untuk itu, wilayah yang berada di kaki bukit tersebut, masuk kategori bahaya.
''Karena itu, meski pun tidak hujan saya minta masyarakat di sekitar lokasi itu tetap berhati-hati, karena kejadian longsor di lokasi itu ternyata sulit diprediksi. Tidak hanya pada saat hujan, pada saat cuaca cerah pun ternyata bisa terjadi longsor,'' jelasnya.
Apalagi, kata Wabup, saat ini munculnya retakan baru selebar 15 sentimeter di sisi timur sebelah atas titik longsoran sekarang ini. Arah retakan memanjang dan membentuk tapal kuda. Untuk itu, Wabup mengaku telah meminta BPBD dan tim relawan untuk terus memantau perkembangannya.
''Pada kepala desa, saya juga minta agar segera sosialisasi ke dusun-dusun dan pemukiman yang ada di wilayah tersebut agar semua kolam ikan dan penampung air dikeringkan,'' katanya.
Sekretaris Kecamatan Karangkobar, Barrijadi Jumpa Edo, mengatakan kejadian longsor pada Ahad (24/5) lalu sebenarnya diawali dari longsoran-longsoran kecil yang berlangsung sejak Sabtu (23/5) seusai waktu maghrib.
Hal ini juga sempat menyebabkan warga di dusun Ngaliyan dan Dusun Sampang yang bertetangga dengan Dusun Jembung, sempat panik sehingga cukup banyak warga yang pada Sabtu malam memilih mengungsi ke lokasi yang aman.
''Namun kami bersyukur longsor besar seperti yang terjadi pada Desember 2014 silam tidak sampai terjadi,'' katanya.
Meski demikian dia meminta warga tetap waspada, karena di bagian atas bukit Tlogolele masih ada retakan cukup lebar yang berpotensi memicu terjadinya longsoran.