REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Tim gabungan yang melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang beras di empat pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (26/5), tidak menemukan peredaran beras sintetis.
Tim gabungan yang melakukan inspeksi tersebut, yakni dari Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus yang diikuti langsung Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti dan dari Polres Kudus tampak hadir Kasat Reskrim AKP Hepy Pria Ambara.
Sasaran pertama inspeksi itu, yakni di Pasar Wergu Kudus yang merupakan sentra pedagang beras di Kabupaten Kudus. Dari tiga pedagang yang diinspeksi, tim gabungan tidak menemukan adanya beras sintetis.
Untuk menguji beras yang dijual para pedagang bukan beras palsu, tim juga menguji sampel beras dengan merendamnya di air, namun tidak ada beras yang mengambang. Lokasi inspeksi berikutnya, yakni Pasar Bitingan Kudus, kemudian Pasar Jekulo, dan terakhir Pasar Piji.
"Dari empat lokasi yang kami sidak, ternyata tidak ditemukan adanya peredaran beras palsu dari bahan plastik sintetis," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti.
Berdasarkan keterangan dari para pedagang, kata dia, peluang terjadinya peredaran beras sintetis di Kudus kecil, karena pasokan beras yang diterima pedagang berasal dari hasil panen petani di kabupaten sekitar.
Kalaupun ada yang mendapatkan pasokan dari luar provinsi, katanya, tidak dalam bentuk beras, melainkan dalam bentuk gabah sehingga tidak mungkin dipalsu.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan karena hasil inspeksi, tidak ditemukan adanya peredaran beras sintetis.
Terkait dengan inspeksi di sejumlah swalayan, kata dia, akan diwacanakan karena untuk melakukan kegiatan di empat pasar saja butuh waktu yang cukup lama.
Rumiatin, salah seorang pedagang beras di Pasar Wergu Kudus mengakui stok beras yang dimiliki merupakan hasil panen petani di Kabupaten Kudus, Demak, dan Pati.
"Saya yakin tidak ada beras plastik beredar di Kudus karena mayoritas pedagang mendapatkan stok barang dari pemasok lokal," ujarnya.
Santernya pemberitaan soal beras sintetis, kata dia, memang sempat membuat pembeli was-was, sehingga wajar ada yang bertanya soal itu.