REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Legenda hidup sepak bola Argentina, Diego Maradona, merespons positif terkait penangkapan sejumlah petinggi FIFA dalam dugaan skandal korupsi da pemerasan. Ia mengatakan penangkapan itu membuktikan kalau dirinya tidak ‘gila’ karena selalu mengkritik FIFA.
“Orang-orang mengatakan saya gila. Tapi hari ini, FBI telah mengungkapkan kebenarannya”, kata pria yang dikenal juga dengan Si Tangan Tuhan ini seperti dilansir dari laporan Goal, Kamis (28/5).
Mantan kapten tim nasional Argentina ini merasa kritikannya selama ini ternyata telah terbukti benar. Ini ditandai dengan dakwaan yang telah dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
Dakwaan itu lahir dari hasil penyelidikan atas kasus FIFA oleh Biro Federal Investigasi (FBI) dan Layanan Penghasilan Internal (IRS). Sehingga dia mempertanyakan apakah Sepp Blatter dapat dipilih kembali pada pemilihan presiden pada hari Jumat (29/5) besok, mengingat adanya skandal korupsi tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa uang korupsi yang diperoleh pejabat-pejabat tersebut seharusnya digunakan untuk membangun sebuah kamp pelatihan untuk anak-anak Afrika. Karena menurutnya, FIFA memiliki cadangan sebesar 1,5 milyar dolar atau setara 19,8 trilyun rupiah. Sementara ada pemain yang hanya mendapatkan gaji tidak lebih dari 150 dolar atau 1,9 juta rupiah. Dia mengeluhkan tidak adanya transparansi dari FIFA selama ini.
Dia menginginkan sepak bola dipegang oleh pria yang betanggung jawab. Bukan yanag berusaha meyakinkan dirinya dengan uang. Tapi dia menekankan bahwa dirinya mendapatkan uang dengan bekerja, bukan dari mengambil hak orang lain.
Sepp Blatter, yang telah mencap penangkapan tersebut sebagai ‘ktidakberuntungan’, sedang berusaha untuk menduduki posisi presiden FIFA yang kelima kalinya, setelah terpilih empat kali sejak pertama berkuasa pada tahun 1998. dan mantan pesepakbola berusia 79 tahun itu mendukung Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania.