REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden FIFA, Sepp Blatter tidak ingin disalahkan atas terungkapnya skandal FIFA baru-baru ini. Ia menampik dengan dalih tidak bisa memantau semua orang sepanjang waktu.
"Banyak orang meminta saya bertanggung jawab, saya katakan bahwa saya tidak bisa memantau semua orang!", seperti dilansir Goal, Kamis (28/5).
Pria asal Swiss yang saat ini telah diseru banyak pihak, termasuk Michele Platini, Presiden UEFA, untuk mundur dari jabatannya di FIFA itu tidak terlalu ambil pusing, dia akan tetap melanjutkan perjuangannya untuk mencalonkan diri menjadi presiden FIFA periode berikutnya.
Dengan jumawanya ia mengatakan bahwa hanya dirinyalah yang mampu mengurusi FIFA dan bisa mengembalikan reputasi FIFA. Calon rival kuatnya adalah Pangeran Ali Al Hussein dari Yordania. Ia adalah satu-satunya rival Sepp Blatter dalam pemilihan presiden Jumat (29/5) besok.
"Ini adalah masa sulit untuk FIFA karena mungkin kabar buruk lain akan menyusul nanti", katanya.
Dia menegaskan bahwa tidak akan tinggal diam atas kasus ini. Dia berharap akan segera mendapatkan keputusan jelas. Dan berjanji akan bekerja sama dengan pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas kasus korupsi di FIFA itu.
Berdasarkan penangkapan beberapa pejabat atas kasus korupsi tersebut, dia akan menggunakan otoritasnya untuk menyelidiki dugaan korupsi pada keputusan FIFA untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 di Qatar dan Rusia.