REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Omar Khadr, tahanan termuda dari penjara militer Guantanamo, Kuba menceritakan pengalamannya selama masa tahanan dalam sebuah video. Khadr dibebaskan dengan jaminan awal bulan ini.
Warga negara Kanada ini telah ditahan di penjara Guantanamo selama satu dekade. Pada tahun 2002, Omar Khadr yang saat itu masih berusia 15 tahun, diduga telah melempar granat ke arah pasukan AS di Afganisthan dan menewaskan seorang tentara.
Setelah dibebaskan dari penjara AS, kini ia berada di Kanada di bawah tingkat pengamanan maksimum sebagai ganti hukuman delapan tahun penjara.
Dalam wawancara perdana sejak pembebasannya tanggal 7 Mei, lalu, Khadr mengaku khawatir apakah kebebasannya akan bertahan. Pria yang telah menghabiskan 13 tahun dari masa hidupnya di balik penjara ini mengakui tingginya tingkat kecurigaan publik yang akan dia hadapi.
“Saya tidak berharap orang-orang akan mencintai saya. Saya juga tidak berharap orang membenci saya. Saya hanya berharap orang-orang memberi saya kesempatan,” ujar Khadr, dilansir dari Al Jazeera, Jumat (29/5).
“Orang-orang hanya akan berpikir saya penipu. Anda mengalami perjuangan, trauma, kepahitan, dan Anda membenci beberapa orang. Itu hal yang normal. Saya kira, orang yang tidak memiliki emosi alami ini mungkin menyembunyikan sesuatu,” tambahnya.
Khadr, yang bekerja sebagai penerjemah Al Qaeda di bawah perintah ayahnya, juga membahas secara rinci tentang penangkapan, masa penahanan, dan apa yang dia sebut ‘kondisi antagonis’ di penjara paling kejam di dunia itu.