REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Ketua FA, Greg Dyke memprediksi kepemimpinan Sepp Blatter di kursi kepresidenan FIFA pada periode kali ini tidak akan bertahan lama. Dyke menyebut bahkan ia akan sangat terkejut jika dua tahun ke depan Blatter masih memimpin induk sepak bola dunia tersebut.
"Ini adalah awal dari proses, bukan akhir. Ide Blatter mereformasi FIFA jelas diragukan. Saya akan sangat terkejut jika dia masih dalam pekerjaan ini (presiden FIFA) dalam waktu dua tahun ke depan," terang Dyke, malalui Sky Sports, Sabtu (30/5).
Dyke menilai serangkaian peristiwa yang terjadi pada pekan ini begitu dramatis untuk FIFA. Ia tak bisa melihat FIFA bisa direformasi dengan total di bawah arahan Blatter. Dyke menyangsikan janji Blatter, sang bos yang telah merasakan kursi kepresidenan FIFA tak kurang dari 16 tahun itu.
Meski kecewa dengan kembali terpilihnya Blatter, namun diakui Dyke, ia tidak akan mengorbankan persepakbolaan dalam negerinya. Dyke yang sempat membuka kemungkinan untuk memboikot gelaran Piala Dunia 2018 jika Blatter terpilih kembali jadi presiden FIFA ini menyebut pernyataannya tersebut masih perlu dikaji ulang.
"Inggris tidak akan menarik diri, atau menjadi satu-satunya pihak yang mundur dari ajang apa pun, itu akan menjadi konyol. Akan ada diskusi di FIFA tentang hasil ini dan apa yang harus dilakukan FIFA sekarang tapi itu bukan soal Inggris saja," katanya menambahkan.