REPUBLIKA.CO.ID,MONTEVIDEO -- Dua di antara enam mantan tahanan di penjara Guantanamo akan menikahi perempuan Uruguay pada Sabtu (6/6) mendatang. Salah seorang calon mempelai perempuan adalah mualaf.
Kedua mantan tahanan tersebut, Abd Hadi Omar Mahmoud Faraj dari Suriah dan Abdul bin Mohamed dari Tunisia, masing-masing akan menikahi Fátima dan Samira di sebuah masjid di Montevideo. Keempat rekan sesama eks napi akan menjadi saksi pernikahan karena keluarga mereka tidak bisa hadir.
El Observador berhasil menguak latar belakang calon mempelai perempuan. Fátima, calon istri Faraj berasal dari keluarga Muslim. Sementara, ibu Samira, calon istri Abdul seorang mualaf. Samira mengikuti jejak ibunya sebelum bertemu calon suaminya.
Sementara, sosok Fátima, diungkapkan koran El Pais, terkenal vokal untuk mengajak komunitas Muslim Montevideo agar menerima para tahanan Guantanamo sebagai bagian dari mereka. Tercatat, hanya ada sekitar 300 orang Muslim di kota tersebut.
“Masya Allah, semoga Allah memberi keberkahan pada para eks tahanan Guantanamo. Kita seharusnya ikut mendoakan mereka yang dihukum karena sesuatu yang tidak mereka lakukan. Kita tak boleh menghakimi dan menghina mereka,” tulis Fátima pada laman Facebook-nya medio April lalu.
El Pais memaparkan bahwa keluarga Fátima terkejut atas keputusan putri mereka. Meski akhirnya merestui. Lantaran Fátima berasal dari aliran Syiah, sementara Faraj seorang Sunni.