REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Angka pengangguran di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, jumlah pengangguran di wilayah dengan sebutan Kota Pangkal Perjuangan ini mencapai 85 ribu jiwa. Padahal, Karawang merupakan wilayah industri terbesar di Jabar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, A Suroto, mengatakan, wilayah ini merupakan tempat favorit tujuan para investor asing dan dalam negeri. Otomatis, banyak bediri pabrik-pabrik berbagai skala di wilayah ini. Akan tetapi, pada kenyataannya angka penganggurannya masih cukup tinggi. Dari 2,2 juta jiwa total penduduk, 85 ribu di antaranya dalam status menganggur.
"Angka pengangguran ini sulit diminimalisasi," ujar Suroto kepada sejumlah wartawan, Ahad (31/5).
Sektor pertanian juga tak bisa meminimalisasi angka pengangguran ini. Seharusnya, kedua sektor itu bisa merangkul warga yang tak bekerja ini. Namun, yang terjadi pengangguran malah tumbuh subur.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Karawang, Endjam Djamsir, justru menyayangkan dengan tidak adanya regenerasi pertanian. Dengan kata lain, saat ini para pekerja di sektor ini mayoritas adalah usia tua. Sedangkan, usia produktifnya sudah tak menyukai lagi sektor pertanian.
"Anak-anak muda kita lebih suka bekerja di pabrik. Jadi, kita kehilangan tenaga kerja di sektor pertanian," ujarnya.