Ahad 31 May 2015 20:53 WIB

Pembangunan Tol Becakayu Bisa Ganggu Jalur Mudik

Aktivitas pekerja saat menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aktivitas pekerja saat menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Supandi Budiman, menilai proyek pembangunan fisik Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu berpotensi menimbulkan gangguan jalur mudik Lebaran di wilayah setempat.

"Yang kami sedang waspadai saat ini adalah gangguan jalur mudik utama koridor sepeda motor di Jalan KH Noer Alie, sebab di sana masih berlangsung proyek pemancangan tiang Tol Becakayu," katanya di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (31/5).

Menurut dia, dari empat koridor jalur mudik di Kota Bekasi, gangguan hanya terpantau di Jalan KH Noer Alie yang menghubungkan Jakarta ke jalur di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa itu. "Kalau kondisi jalan saat ini masih bagus karena baru saja dilakukan perbaikan dan perawatan," katanya.

Pengerjaan jalan tol Becakayu yang tengah berlangsung saat ini berupa pemasangan tiang-tiang pancang yang berlokasi di sisi selatan Kalimalang, mulai dari perbatasan Kota Bekasi dengan Jakarta Timur di simpang Sumber Arta hingga Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat.

Meskipun dikerjakan di sisi berlainan dengan Kalimalang, tapi pelaksana proyek memasang seng penutup lokasi di Jalan KH Noer Alie, jalur menuju Jakarta, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan badan jalan yang bisa dilalui kendaraan.

"Dalam kondisi normal, penyempitan badan jalan itu kerap mengakibatkan kemacetan. Sementara saat musim mudik, kendaraan yang melintas akan jauh lebih banyak sehingga tentu akan menjadi persoalan," katanya.

Persoalan lain yang dikhawatirkan Supandi terkait keselamatan pemudik yang melintas di sekitar lokasi pengerjaan proyek. "Takutnya ada material bangunan seperti bentangan besi atau lainnya yang menimpa pemudik saat melintas atau lubang-lubang di jalan yang muncul akibat pengerjaan proyek ini," katanya.

Pihaknya berencana menyurati kontraktor pelaksana proyek guna mengingatkan mereka agar dilakukan penertiban puing bangunan menjelang pelaksanaan mudik Lebaran. "Minimal pada H-14 seluruh kegiatan yang menyangkut puing bangunan ditertibakan dulu, pelaksana proyek juga harus menyebar rambu-rambu di sekitar lokasi berisi peringatan agar pengendara berhati-hati saat melintas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement