REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Terkait sanksi yang dijatuhi FIFA kepada PSSI, Media Officer Arema, Sudarmaji, mengatakan, dalam waktu dekat manajemen Arema akan mendiskusikan mengenai hal ini. Ia mengaku prihatin, atas jatuhnya sanksi FIFA yang membuat masa depan sepakbola Indonesia makin tak menentu.
”Kita segera berdiskusi kembali di tataran manajemen tim,” katanya saat dihubungi wartawan, Ahad (31/5).
FIFA mensyaratkan beberapa poin dalam SK pemberian sanksi PSSI. Dijelaskan di dalam surat tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi akibat SK Pembekuan kepada PSSI oleh Kemenpora. Pembekukan PSSI oleh FIFA akan terus berlanjut, kecuali semua persyaratan dipenuhi.
“Sanksi ini menyedihkan. Kami sangat prihatin,” kata Sudarmaji lagi.
Akibat sanksi ini, menyatakan semua klub Indonesia dilarang ikut serta dalam laga Internasional di bawah FIFA dan AFC. Sementara, Timnas masih diperbolehkan tampil di SEA Games di Singapura, hingga turnamen berakhir.
Namun, ajang tingkat ASEAN itu akan menjadi turnamen internasional terakhir, saat sanksi FIFA masih berlaku. Putusan tersebut diambil FIFA setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5).
"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke.
Dalam surat itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya ikut campur pihak ketiga. Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan semua kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.
"Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan seluruh wakil asal Indonesia (timnas maupun klub) dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA)," ujar FIFA.