REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG -- Akibat aksi yang berujung bentrok antara pihak mahasiswa dengan polisi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berencana akan melaporkan tindak kekerasan tersebut ke Komnas HAM.
"Besok kami akan ke Komnas HAM, sudah koordinasi juga, dan kami diterima," ujar Ketua DPP IMM, Beni Parmula melalui pesan singkatnya kepada Republika, Selasa (2/6).
Beni mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menuntut pertanggung jawaban kepolisian yang sudah bertindak represif terhadap mahasiswa. Akibat tindakan represif, tiga mahasiswa IMM harus mengalami luka.
Selain luka, satu mahasiswi pingsan akibat gas air mata. Mahasiswa juga harus menerima tembakan peluru karet pada bagian perutnya.