REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar mengimbau kepada masyarakat setempat, untuk tidak memborong sejumlah kebutuhan pokok menjelang Ramadhan. Sebab, langkah tersebut merupakan upaya menahan laju inflasi di Sumbar menjelang Ramadhan.
"Kalau harga naik, lebih baik tahan dulu untuk membeli atau alihkan ke yang lain,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Yomin Tofri, Selasa (2/6).
Ia menjelaskan, para pedagang biasanya memanfaatkan keadaan dengan mencoba menaikkan harga. Yomin meminta kepada konsumen, untuk lebih cerdas dan rasional dalam membeli bahan pangan serta kebutuhan pokok.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno juga meminta masyarakat untuk menahan diri dalam berbelanja kebutuhan pokok memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kita tidak melarang masyaraat untuk berbelanja, namun diimbau jangan berlebih-lebihan karena dapat memicu naiknya inflasi," ujar Irwan.
Dikatakannya, berdasarkan data statistik yang dijelaskan Wakil Ketua Tim Koordinasi/Ahli TPID Sumbar, Puji Atmoko, sejak 2012, laju inflasi tertinggi terjadi pada Ramadhan, Idul Fitri, Natal serta tahun baru.
Maka, menurutnya, salah satu langkah terbaik dalam menahan terjadinya kenaikan harga, yaitu dengan berbelanja sewajarnya. "Nanti kita akan gelar juga pasar murah,” katanya menambahkan.