REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penguna jalan yang melintas di Jalur Puncak hingga Gadog-Bogor, Jawa Barat, berharap pemerintah pusat dan daerah, mencari solusi lain guna mengatasi antrian panjang kendaraan setiap akhir pekan dan musim libur.
Salah satunya mengaktifkan jalur Puncak II, sebagai solusi lain, selain sistem buka tutup satu arah di Jalur Puncak hingga Gadog-Bogor atau sebaliknya, untuk mengatasi antrian panjang kendaraan yang terjadi setiap akhir pekan dan hari libur tersebut.
"Kalau melihat jalur Puncak II ini, sangat layak dibangun dan diresmikan sebagai jalur utama atau jalur alternatif menuju Puncak atau sebaliknya menuju Bogor," kata Alwin Rahardian warga Kecamatan Cianjur, di Jalur Puncak, Selasa (3/6).
Dia menuturkan, hal tersebut bisa diajukan pemerintah daerah ke propinsi dan pusat, agar dapat dikaji dan direalisasikan, sehingga angka kunjungan ke kawasan Puncak hingga Cianjur, dapat kembali meningkat dan penguna jalan tidak lagi berfikir dua kali terjebak antrian panjang kendaraan di kawasan tersebut.
Sebab, setiap libur dan akhir pekan, dipastikan jalur Puncak-Gadog macet total dan diberlakukan sistem buka tutup satu arah, sehingga warga yang membutuhkan waktu tepat sampai tujuan, harus memutar ke Sukabumi atau jalur Jonggol untuk sampai ke Cianjur atau sebaliknya sampai Bogor.
"Jarak tempuh semakin panjang karena harus memutar. Harapan kami pemerintah daerah dapat mencari solusi agar jalur Puncak tidak lagi macet setiap akhir pekan atau hari libur," katanya.
Sementara, menjelang malam Polres Cianjur, berkordinasi dengan Polres Bogor, melakukan sistem buka tutup satu arah menuju Bogor, mulai dari perempatan Pasar Cipanas. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menghindari terus memanjangnya antrian kendaraan dari arah Cipanas menuju Bogor.
Bahkan beberapa jam sebelumnya, hal yang sama dilakukan dari arah sebaliknya, dimana kendaraan hanya boleh melintas dari arah Bogor menuju Puncak, Cipanas dan seterusnya. Sehingga ratusan kendaraan dengan tujuan Bogor tertahan di sejumlah titik peristirahatan seperti Factory Outlet, rumah makan dan restoran di sepanjang jalur tersebut.
"Tadinya saya mau kembali ke Jakarta jam tigaan, tapi jalur ditutup satu arah dari Bogor. Sehingga kami harus mengundur jadwal pulang lepas magrib menunggu satu arah menuju Bogor, agar tidak terjebak macet," kata Faisal warga Jakarta Selatan.