Rabu 03 Jun 2015 04:59 WIB

Irak Ragukan Kemampuan Koalisi Hadapi ISIS

Red: Agung Sasongko
Militan ISIS memamerkan kekuatannya.
Foto: Reuters
Militan ISIS memamerkan kekuatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD --  Perdana Menteri Irak Haidar Abadi menilai koalisi melawan kelompok ISIS tak mampu berbuat banyak. Pernyataan ini diungkapkannya setelah kemunduran terbesar tentara Irak dalam hampir setahun.

Pada 17 Mei, kelompok ISIS merebut Ramadi dari tentara Irak, yang kehilangan semangat dan berantakan. Kota itu hanya 90 kilometer di barat Baghdad dan ibu kota Provinsi Anbar, yang berpenduduk hampir semua warga Sunni.

Sejak itu, pasukan pemerintah diperkuat milisi Syiah membangun kubu di sekitar kota tersebut. Banyak suku kecil Sunni Irak tidak menyukai Negara Islam, tapi juga takut akan milisi Syiah sesudah bertahun-tahun perselisihan berdarah di antara aliran itu.

PM Abadi, hanya dapat membujuk suku Sunni melawan Negara Islam jika ia menunjukkan bahwa ia dapat mengendalikan milisi kuat Syiah, yang kekuatannya tergantung padanya. Ia menyatakan yakin rencana tersebut cocok dan menolak tudingan bahwa Irak tidak cukup berbuat secara politik.