Kamis 04 Jun 2015 03:46 WIB

Masalah yang Menimpa Blatter Sama dengan yang Menimpa La Nyalla

Rep: C02/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti menilai keputusan Sepp Blatter mundur dari jabatan presiden FIFA sangat tepat. Sebab pendukungnya untuk berada di kursi tertinggi federasi sepak bola dunia tersebut tidak banyak. Federasi sepak bola Eropa (UEFA), klub, dan suporter tak lagi meliriknya yang sudah memimpin FIFA selama 17 tahun itu.

"Itu yang terbaik buat Blatter saat tidak adalagi yang mendukungnya sebagai presiden (FIFA)," ujar La Nyalla Matalitti kepada Republika, Rabu (3/6).

La Nyalla mengatakan, ketika tidak ada dukungan akan sulit untuk memimpin sebuah federasi dengan baik. Meskipun sudah berkali-kali menjabat sebagai pucuk pimpinan tertinggi federasi sepakbola dunia. Setelah mundurnya Blatter dari jabatannya itu, La Nyalla tetap menaruh rasa hormat pada pria berkebangsaan Swiss tersebut. 

Bagi dia, Blatter adalah pemimpin yang baik selama 17 tahun terakhir. Blatter selalu buat perubahan-perubahan terhadap organisasi FIFA. Tapi, La Nyalla menyayangkan pria berusia 79 tahun tersebut di akhir jabatannya malah dituding melakukan korupsi. 

Padahal ia bersih dari kasus korupsi seperti yang ditudingkan kepadanya. "Masalah yang menimpa Blatter itu sama halnya dengan yang menimpa saya," aku La Nyalla.

Dia menyebutkan, yang menuding Blatter sama halnya dengan kemenpora menuding dirinya ataupun PSSI punya mafia-mafia bola. Tapi, ketika kemenpora disuruh membuktikan itu, Kemenpora tidak mampu.  Sekarang hasilnya sepak bola Indonesia malah hancur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement