REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Sepp Blatter bukan lah nama yang asing dalam dunia sepak bola. Karena sudah menghabiskan mayoritas usianya untuk sepak bola. Dapat dikatakan bahwa ia sudah sangat memahami sepak bola dan bagaimana sepak bola sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia di dunia. Beginilah sepak terjang Sepp Blatter selama di FIFA, sebagiamana dilaporkan New York Times:
1998
Setelah 17 tahun menjadi wakil dari Joao Havelange yang sudah pensiun pada tahun 1998 tersebut, akhirnya Sepp Blatter pertama kali terpilih dalam pemungutan suara yang berhasil mengalahkan rivalnya dari Swedia, Lennart Johansson. Beberapa tuduhan penyuapan dengan cepat menyebar, namun tidak ada satupun bukti yang dapat memberatkannya.
2001
Mitra pemasaran FIFA, perusahaan Swiss International Sport and Leisure (ISL), mengalami kebangkrutan dengan utang lebih 100 juta dolar AS. Dengan demikian tentu juga berdampak pada keuangan FIFA, dimana saat itu adalah menjelang masa akhir jabatannya Blatter sebagai presiden periode pertamanya.
Akhirnya investigasi dari pihak yang berwenang Swiss kemudian menangkap puluhan juta dolar yang diindakasikan sebagai penyuapan kepada eksekutif FIFA dalam penawaran komersial dengan FIFA, namun Blatter tidak terlibat. FIFA menyebut tindakan tersebut ceroboh, namun itu tidaklah termasuk dalam kriminal atau pelanggaran etika.
2002
Wakil Blatter, Sekjen Michel Zen-Ruffinen, mengakujan berkas ke pihak yang berwenang di Swiss atas nama anggota Komite Eksekutif menuduh Blatter telah melakukan kesalahan pengalokasian keuangan, konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan. Blatter nampaknya lebih menjaga agar isu itu tidak menyebar.
Pada April 2002, ia mengakui bahwa ia mengakhiri penyelidikan keuangan FIFA untuk menjaga kerahasiaan beberapa anggota yang dituduh telah melakukan kesalahan. Zen-Ruffinen akhirnya gagal untuk merebut kekuasaan dan meninggalkan FIFA. Meskipun tertimpa tuduhan penyuapan, Blatter memenangkan dalam pemilihan presiden dengan rival dari Afrika, Issa Hayatou.