REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Presiden baru Nigeria Muhammadu Buhari mengambil langkah keras melawan kelompok teroris Boko Haram. Gema perlawanan diserukannya saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya sejak memenangi pemilu pada bulan Maret lalu.
"Komitmen saya untuk melacak Boko Haram hingga ke pelosok untuk menghancurkannya. Lima tahun dari kehadiran teroris ini saya rasa sudah cukup," kata pria berusia 72 tahun kepada wartawan di Niamey, Niger, seperti dilansir Time, Kamis (4/6).
Baru-baru ini, Niger menyatakan kesiapannya untuk membantu tetangganya dalam membasmi Boko Haram. "Saya pikir dalam empat minggu ke depan kita akan dapat menghancurkan Boko Haram dengan pasukan Nigeri dan mengembalikan mereka (Boko Haram) ke negaranya masing-masing," tambah dia. Dia juga berharap Niger bisa menampung pengungsi yang jumlahnya sekitar 150 ribu yang terkena dampak penyerangan Boko Haram.
Nigeria, Chad, Kamerun, Niger serta Benin juga tengah berupaya membangun pasukan multinasional baru untuk melawan pemberontakan di sekitar Danau Chad. Koalisi menggunakan kekuatan 8.700 tentara. Negara-negara tersebut akan memberikan senjata tambahan untuk Nigeria dan akan membantu membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat pertempuran akhir-akhir ini.