REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye mengadakan pertemuan darurat membahas langkah mengatasi penyebaran Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), Rabu (3/6).
Virus MERS sejauh ini telah merenggut nyawa dua warga Korsel.
"Kami berkumpul hari ini karena pemerintah merasa perlu menjelasakan berbagai masalah terkait MERS belakangan ini, mencari jalan mengatasi kekhawatiran masyarakat dan mencari solusi," kata Park.
Park melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat negara, termasuk Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel Moon Hyung-pyo dan ahli sipil lainnya yang terkait.
"Kami harus mencegah penyakit ini menyebar untuk menyelamatkan bangsa," ujarnya.
Sejumlah rumah sakit di Korsel mulai membangun zona karantina sementara, Rabu. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan jumlah pasien yang terinfeksi naik menjadi 30.