REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Mendekati bulan suci Ramadhan 1436 H, harga elpiji bersubsidi untuk rakyat miskin 3 kg di wilayah kota Bandar Lampung, mengalami kenaikan sepihak oleh pangkalan dan pengecer.
Meski stok masih tersedia cukup, namun harga elpiji tabung melon ini sudah mencapai Rp 20 ribu per tabung. Pemantauan di pangkalan dan pengecer elpiji 3 kg, Rabu (3/6), stok elpiji tabung ukuran besar dan kecil masih tersedia cukup, belum terjadi kelangkaan di masyarakat. Namun, harga mulai bergerak naik.
Pemilik pangkalan dan pengecer mengaku sudah menaikkan harga sejak beredar tarif harga eceran tertinggi (HET) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Mereka menjual elpiji di pangkalan Rp 17 ribu-Rp17.500 per kg, sedangkan pengecer menjual kepada masyarakat Rp 19.500-Rp 20 ribu per tabung.
Sebelumnya, pangkalan menjual elpiji dengan harga bervariasi Rp 16 ribu-Rp 17 ribu per kg. Sejak keluarnya surat edaran Pemprov Lampung per 20 April 2015, HET elpiji tabung melon ini menjadi Rp 16.500 per tabung. Keluarnya HET ini, memicu kenaikan elpiji di tingkat pangkalan dan pengecer.
"Harga elpiji sudah lama kami naikkan dariRp 16 ribu menjadi Rp 17.500 per tabung," kata Suripto, pemilik pangkalan elpiji khusus 3 kg. Ia belum menaikkan kembali menjelang Ramadhan nanti. Pasalnya, ia masih menunggu pengumuman pemerintah terkati kenaikan harga elpiji ini.
Sedangkan Gani, pengecer elpiji 3 kg, mengaku terpaksa menaikkan harga elpiji kepada konsumen dengan harga Rp 20 ribu per tabung, karena sudah naik dari pangkalan. "Kami terpaksa jual Rp 20 ribu, karena kami mengambilnya sudah Rp 18 ribu per tabung," ungkapnya.
Menurut dia, kenaikan harga dipicu dengan beredar isu bahwa harga elpiji 3 kg akan naik lagi. Kondisi ini, memicu gejolak harga di pasar termasuk ongkos angkut elpiji. "Yang terpenting stoknya ada, biar mahal," ujarnya.
Lina, warga kota Bandar Lampung, mengatakan kenaikan elpiji seharusnya tidak melebihi harga Rp 20 ribu per tabung. Pasanya, daya beli masyarakat mulai menurun lantaran harga-harga bahan pokok sudah mulai naik menjelang bulan suci Ramadhan.
"Elpiji 3 kg ini stoknya harus selalu melimpah, dan naiknya tidak tinggi sampai Rp 20 ribu, rakyat berat membelinya," tuturnya.