REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung masih menetapkan status siaga level III Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, pascaerupsi Rabu (20/5) lalu.
"Tidak ada perubahan atau penurunan status, masih tetap siaga," kata petugas pos pengamatan gunung api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Ferry, Kamis (4/6). Dengan status seperti itu, kata dia, Gunung Lokon tertutup untuk aktivitas masyarakat termasuk pendakian hingga radius 2,5 kilometer seperti yang direkomendasikan PVMBG Badan Geologi Bandung.
Alasannya, bila terjadi erupsi tiba-tiba material letusan berpeluang menjangkau radius yang ditetapkan, dan hal ini akan membahayakan masyarakat apabila beraktivitas di daerah jangkauan bahaya tersebut. "Pascaletusan beberapa waktu lalu, masih terekam gempa-gempa vulkanik. Belum menurun, tapi fluktuatif sehingga warga harus mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan," katanya.
Pada pukul 00.00 - 06.00 WITA, Kamis, terekam dua kali gempa tektonik jauh, dua kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa vulkanik dangkal, jelasnya. Saat erupsi bulan Mei lalu, tinggi debu letusan diperkirakan mencapai 1.500 meter dan diiringi dentuman yang terdengar hingga pos pengamatan gunung api berjarak sekitar lima kilometer.
Selain mengeluarkan material debu, lontaran batuan pijar juga terpantau jatuh ke arah timur kawah Tompaluan yang diperkirakan berjarak sekitar 1,5 kilometer.