Jumat 05 Jun 2015 15:34 WIB

AS Akui Empat Juta Data Staf Pemerintah Diretas

Hacker (ilustrasi)
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat mengakui peretas mengakses data pribadi setidak-tidaknya empat juta pegawai pemerintah federal, Kamis (4/6).

Data yang diretas milik staf yang masih aktif dan mantan staf. Serangan luas di dunia maya ini diduga berasal dari Cina. Kejadian ini terungkap pada April.

Sebagai akibat dari kejadian itu Kantor Manajemen Kepegawaian mengatakan akan mengirimkan pemberitahuan kepada sekitar empat juta orang.

Belum jelas apakah peretasan tersebut juga mempengaruhi Presiden Barack Obama, pejabat pemerintah senior lain atau masyarakat intelijen.

Harian Washington Post dan media-media AS lain mengutip pejabat pemerintah yang mengatakan peretas Cina berada di balik aksi tersebut.

FBI dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri akan memimpin penyelidikan. FBI dalam sebuah pernyataannya mengatakan akan terus mengusut dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang menjadi ancaman di dunia maya.

Para pejabat menolak menyebutkan motif tindakan tersebut, namun meminta pihak-pihak yang terkena dampaknya untuk mengambil langkah-langkah mencegah penipuan dan pencurian identitas. Pemerintah melalui pihak ketiga akan menawarkan satu juta dolar AS untuk jasa perlindungan dari pencurian identitas.

"Melindungi data karyawan pemerintah federal dari insiden dunia maya yang bermaksud jahat merupakan prioritas tertinggi kami," kata direktur Kantor Manajemen Kepegawaian Katherine Archuleta.

Pihaknya mengatakan aksi peretasan itu kemungkinan mulai terjadi sejak akhir 2014 dan memangsa kendali keamanan yang lebih ketat. Mulai 8 Juni staf pemerintah akan diberitahu jika mereka terkena dampaknya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement