Ahad 07 Jun 2015 20:56 WIB

'Peserta Difabel Pasti akan Diperlakukan Khusus'

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
SBMPTN 2015
SBMPTN 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Ketum SBMPTN) Rochmat Wahab memastikan para peserta difabel jelas akan diperlakukan khusus. Menurutnya, semua orang tidak dilarang untuk melakukan ujian masuk PTN melalui jalur ini.

Rochmat mengaku hingga kini pemerintah atau pelaksana SBMPTN tidak menyediakan soal ujian khusus serupa konsep braile.

"Soal dengan konsep braile tidak dipersiapkan untuk para peserta terutama bagi yang tunanetra," jelas Rochmat saat Konferensi Pers (Konpers) Hasil Pendaftaran dan Persiapan Pelaksanaan Ujian Tulis dan Ujian Keterampilan SBMPTN 2015 di salah satu hotel kawasan Senayan, Jakarta, Ahad (7/6).

Lagipula, lanjut dia, tidak semua tunanetra bisa membaca dengan buku braile. Menurut Rochmat, para peserta difabel termasuk tunanetra memang selalu diberi perlakuan khusus. Dalam hal, kata dia, yakni dengan memberikan waktu tambahan pada ujian mereka.

Rochmat menjelaskan, konsep khusus bagi para peserta difabel itu dengan membacakan soal dan menuliskan jawaban ujian mereka. Menurutnya, mereka akan didampingi seseorang yang mumpuni untuk membantunya dalam hal-hal tersebut.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini juga mengatakan pihaknya tidak pernah melarang para peserta difabel untuk memilih Program Studi (Prodi). Untuk itu, kata dia, para peserta difabel boleh memilih prodi apapun. Apalagi, lanjut dia, konsep SBMPTN adalah 'murni tes.'

"Artinya, jika ada peserta yang waktu SMA-nya jurusan IPS dan diterima di Prodi Kedokteran, ya tidak apa-apa," katanya.

Seperti diketahui, SBMPTN 2015 akan siap dilaksanakan di 44 kota atau Panitia Lokal (Panlok). Ujian tulis ini akan dilakukan pada 9 Juni 2015. Sementara itu, untuk ujian keterampilan akan berlangsung dari 10 hingga 11 Juni 2015. Untuk pengumuman hasilnya akan dikeluarkan pada 9 Juli mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement