REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapten Persib Bandung Atep menegaskan, meski sepak bola Indonesia sedang mati suri akibat sanksi yang dijatuhkan FIFA, pembinaan usia muda tetap harus berjalan. Sebab, hukuman tersebut hanya sebatas legal formal federasi sepakbola dunia kepada keberadaan PSSI. Tak harus menghentikan aktivitas sepakbola di Indonesia.
Kata Atep, kualitas sepak bola tetap bisa menanjak meski berjalan lambat. Meskipun tidak dipungkiri, dirinya sebenarnya kecewa dengan jatuhnya sanksi dari FIFA ke Indonesia tersebut.
Maka dari itu, Atep mengajak semua insan sepakbola harus bersama-sama bergandengan tangan menyelamatkan sepakbola Indonesia.
"Pembinaan usia muda, jangan sampai tidak berjalan. Perlu ada target pembinaan dan arah pembinaan sepak bola harus," kata Atep, di laman resmi klub, Ahad (7/6)
Selain itu Atep juga mengakui kondisi ini membuat pemain tidak bisa berlaga diajang internasional. Hanya saja Atep mengharpkan pihak terkait bisa membuat turnamen kecil, seperti kompetisi kelompok usia. Bagi Atep, yang terpenting pelaku sepak bola tidak menyerah dengan kondisi yang tidak bersahabat ini.
"Tapi, kalau kita buat turnamen kecil-kecilan kan bisa, untuk kelompok usia misalkan. Yang penting kita tidak pasrah dengan kondisi ini," ujar Atep.
Sebelumnya, pemain kelahiran Cianjur ini berharap konflik antara federasi sepak bola Indonesia, FIFA dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera berakhir. Apalagi FIFA tidak memberi batas waktu kepada Indonesia. Sehingga semakin cepat polemik terselesaikan, semaki cepat pula Indonesia keluar dari sanksi FIFA. Seharusnya kata Atep, kedua belah pihak yang bertikai melihat nasib para pemain, terutama pemain muda.