REPUBLIKA.CO.ID,Gaya bangunan Moor masih tertanam kuat dalam budaya Portugal hingga abad pertengahan. Hal ini terlihat jelas dari struktur bangunan yang mengisi bagian kompleks yang terdiri dari struktur bata, taman geometris, susunan keramik hingga bentuk persegi dan langit-langit kubah.
Secara keseluruhan, luas lahan Ismaili Centre Lisbon seluas 1,8 hektare. Hanya 5.500 meter persegi yang digunakan sebagai bangunan sedangkan sisanya, 12.500 meter persegi sebagai taman dan ruang terbuka hijau.
Inspirasi Ismaili Centre Lisbon ditemukan dari gabungan Moor Alhambra, Mughal Fatehpur Sikri di Agra dan the Monastery of Jeronimos yang menjadi ikon kota Lisbon. Bagi Raj Rewal, Ismaili Centre Lisbon tidak sekedar bangunan berfungsi ibadah, struktur bangunan ini telah menjadi warisan arsitektur Islam baru di Lisbon.
Ruang publik pada bangunan ini didesain seperti Jamatkhana atau ruang pertemuan, fasilitas sosial dan masyarakat yang dikelompokkan terpisah di halaman lantai dasar.
Dari seluruh bangunan Ismaili Centre Lisabon terdapat 12 bagian ruang sesuai peruntukannya. Pertama adalah ruang depan yang dihias dengan 99 nama Asmaul Husna disepanjang dua dinding lorong.
Kemudian, bagian Char Bagh yang merupakan elemen taman dan kebun dalam Istana peradaban Islam, seperti Istana Al Hambra di Andalusia. Ruang Pameran galeri yang memajang berbagai seni dekorasi, arkeologi, kerajinan dari peradaban Islam.
Ruang khusus Aga Khan Development Network terdapat di lantai satu yang dioperasikan bagi fungsi sosial, seperti pendidikan dan kesehatan.
Ruang shalat dan Jamatkhana menjadi tempat kajian Islam. Ruang ini dapat menampung lebih dari 2.000 jamaah, dengan ketinggian langit-langit lebih dari 10 meter. Pada bagian luar di atas ruangan ini terdapat 35 kubah yang tersusun sejajar yang dilapisi dengan batu granit.
Di sebelahnya terdapat ruang khusus bagi Dewan Muslim setempat dan ruang pertemuan yang juga diapit tujuh ruang kelas, perpustakaan dan ruang khusus kantor manajemen Ismaili Centre Lisbon. Terdapat pula bagian Amphitheater khusus digunakan bagi seminar yang mampu menampung 200 orang.
Di luar ruangan terdapat enam halaman terbuka dan ruang taman dengan air mancur, air dan tanaman hias. Dan sebuah ruangan sosial pameran yang menjadi pusat kegiatan dari masyarakat.
Ismaili Centre Lisbon juga memiliki ruang mushala kecil khusus untuk menampung 250 jamaah bila tidak mampu menampung jamaah di ruang shalat utama, di halaman luar terdapat lokasi parkir dan garasi yang mampu menampung lebih dari 100 mobil pengunjung di kawasan ini.
Frederico Valsassina menilai, Ismaili Center Lisbon ini sengaja dirancang sebagai tempat pertemuan yang menggabungkan semua kehidupan sosial umat Islam. Tantangan terbesar bagi dia adalah mengintegrasikan seluruh kehidupan komunitas muslim, baik dari sisi ibadah keagamaan, sosial, budaya dan pendidikan dalam Ismaili Centre di Portugal.
Namun, ia cukup bangga dengan capaian tersebut, karena ini adalah karya arsitektur yang megah hasil asimilasi yang begitu menakjubkan dalam satu area yang luas.