Senin 08 Jun 2015 19:09 WIB

Mentan Rekomendasikan Impor Sapi 80 Ribu Ton

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Impor sapi
Foto: Edwin/Republika
Impor sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Guna meredam gejolak harga daging agar tak melambung, Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan rekomendasi impor daging sapi untuk pembukaan perdana sebanyak 80 ribu ton. "Impor kita lakukan secara bertahap, sembari mempersiapkan pasokan daging dalam negeri," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin (8/6).

Ia tak banyak bicara soal impor daging. Namun menyoal persiapan, ia mengaku Kementan telah melakukannya sejak dua bulan lalu. Namun untuk spesifik pelaksanaan impor daging, ia meminta wartawan agar menanyakan langsung secara lebih spesifik kepada Kementerian Perdagangan.

Sejauh ini, upaya Kementan meningkatkan produksi daging di antaranya menggenjot sistem peranakan sapi kembar. Saat ini pemerintah tengah menyiapkan teknologi berikut pengiriman tenaga medis hewan untuk memberikan penyuluhan ke daerah.

“Bogor jadi salah satu daerah percontohannya,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno kepada ROL pada Jumat (5/6). Disebutkannya, daerah yang juga cocok untuk pengembanngan sapi adalah di antaranya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kementan juga telah menetapkan jumlah target kelahiran di 2015 sebanyak 3.184.118 ekor serta target populasi untuk sapi potong 13,2 juta ekor, sapi perah 0,46 juta ekor dan kerbau 1,12 juta ekor. Di mana, pada potensi betina produktif 5.168.574 akseptor, terdapat angka kelahiran sebanyak 21,63 persen, kematian menurun 1,56 persen dan pemotongan 17,41 persen.

Selain program sapi kembar, dilakukan pula program integrasi jagung kedelai dan sapi yang merupakan bagian dari integrasi hutan pangan dan kebun pangan. "Luas kawasan hutan PT Perhutani 267 ribu hektare untuk tanaman jagung 200 ribu hektare dan kedelai 67 ribu hektare, jadi ada Integrasi hutan sapi 267 ribu hektare," tuturnya. Dari integrasi tersebut, diperkirakan akan menghasilkan produksi jagung 7,61 juta ton, produksi kedelai 1,14 juta ton dan populasi sapi 2,12 juta ekor.

Kementan pada 2015 juga telah menetapkan target kelahiran sebanyak 3.184.118  ekor. Rinciannya, dengan inseminasi buatan reguler sebanyak 1.415.003 ekor, gertak birahi inseminasi buatan sebanyak 518.250 ekor dan dengan kawin alam 1.250.865 ekor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement