REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak cenderung akan meniru apa yang dilihat di lingkungan sekitarnya. Hiburan dangdut erotis yang diadakan oleh SDN 02 Badak, Pemalang, Jawa Tengah dikhawatirkan menjadi inspirasi perilaku bagi anak-anak.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan anak-anak berada dalam masa-masa imitatif. Mereka akan meniru apa yang dilihatnya terutama yang dilakukan orang yang lebih tua.
"Anak-anak berada dalam masa imitatif. Ini bisa jadi inspirasi anak-anak untuk meniru perilaku seperti itu," kata Susanto kepada ROL, Senin (8/6).
Terlebih lagi, ujarnya, acara tersebut dilaksanakan di lingkungan sekolah. Tempat di mana mereka mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sangat dikhawatirkan mereka akan menganggap perilaku tidak layak tersebut menjadi sumber pengetahuan yang nantinya akan diaplikasikan dalam kehidupan mendatang.
Hiburan tersebut dinilainya bisa menjadi figur percontohan perilaku. Apalagi anak-anak bisa dengan mudah merubah perilaku sesuai dengan lingkungan.
Ia mengaku sangat menyayangkan hiburan tidak tepat ini bisa disuguhkan di lingkungan sekolah dasar. Anak-anak di bawah umur harus dipertontonkan hiburan erotis yang tidak layak konsumsi.
SD tersebut mengadakan pertunjukkan orkes dangdut pada acara pelepasan siswa-siswinya. Lebih tidak pantas lagi adalah para biduan penyanyi mengenakan rok mini dan pakaian ketat di atas panggung.