REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan rumah untuk pegawai negeri sipil (PNS) menjadi tahap awal dalam program satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Dalam tahap awal program satu juta rumah ini, pemerintah akan membangunnya untuk pegawai negeri sipil (PNS) terlebih dahulu dan diutamakan dari golongan satu dan dua yang penghasilannya rendah," kata Tjahjo, seusai acara "MoU" program satu juta rumah di Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (9/6).
Tjahjo mengatakan secara prinsip program ini, langsung disetujui Wapres Jusuf Kalla, dan pihaknya juga mencari daerah yang memiliki aset yang tidak terpakai atau berharga murah serta tidak jauh dari kota.
Tjahjo juga mengatakan program ini juga memberi berbagai kemudahan, di antaranya IMB yang dipotong hingga 95 persen dan PBB dari Kenterian Agraria dan Tata Ruang juga memberikan potongan yang besar, termasuk untuk mempermudah sarana listrik air bersih nantinya.
Selain akan diberikan kepada PNS, pemerintah juga telah mencanangkan akan membangunkan rumah murah untuk buruh swasta dan nelayan sebahai bagian dalam program satu juta rumah tersebut.
"Tidak hanya PNS, tapi buruh di sektor swasta termasuk wartawan dan rumah murah bagi nelayan, yang sudah diprogramkan oleh presiden," ujarnya.
Tjahjo mengatakan pihaknya telah mengutus kepala daerah untuk mempercepat dan membantu dalam mewujudkan pembangunan program rumah murah bagi masyarakat ini.
"Program satu juta rumah akan kami arahkan kebeberapa daerah, kepala daerah bisa mempercepat dan membantu kalau sudah ada gambaran, dan tanah yang syaratnya tidak jauh dari kota," tutur dia.
Menurut dia, sejauh ini telah banyak lahan yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah, untuk membangun rumah murah bagi masyarakat. Namun, lahan tersebut belum memenuhi syarat, lantaran lokasinya yang tidak strategis.
"Pemenrintah daerah telah banyak yang menyediakan tanah, tapi infrastrukturnya jalan belum ada. Nanti ada tim terpadu BTN, REI dan sebagainya, untuk mencari lahan yang tidak jauh dari perkotaan," ucapnya.