REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anggota parlemen Inggris akhirnya memutuskan mendukung rencana referendum, Selasa (10/6). Referendum tersebut akan menentukan keanggotaan Inggris di Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan 'sebuah generasi' telah menolak berada di Eropa. "Biar publik yang memutuskan hasil akhirnya," kata dia, dikutip BBC.
Hammond mengatakan pemungutan suara dibutuhkan untuk memperbaharui legitimasi demokrasi hubungan Inggris dengan 28 anggota UE. Referendum akan menjadi yang pertama sejak 1975.
Pemungutan suara parlemen menghasilkan 544 setuju dan 53 tidak. Sebagian besar suara didominasi Konservatif dan Buruh. Sementara SNP menolaknya.
Sebelumnya SNP mengajukan RUU untuk menentang rencana referendum, namun anggota parlemen lain menolaknya.
Meski lolos di parlemen, masih ada beberapa tahap yang harus dilalui. Perdana Menteri David Cameron berjanji menegosiasikan keputusan terbaik terkait posisi Inggris di Eropa sebelum referendum digelar pada akhir 2017.
''Kita butuh perubahan fundamental tentang bagaimana UE bekerja,'' kata Hammond. Ia berharap pemerintah bisa mendiskusikan kesepakatan baru yang akan lebih mementingkan rakyat Inggris.