Jumat 12 Jun 2015 16:27 WIB

Amal Usaha Muhammadiyah Berawal dari Langgar Kidul Kauman

Rep: M Subarkah/ Red: Erik Purnama Putra
Langgar Kidul Kauman, Yogyakarta.
Foto: Twitter
Langgar Kidul Kauman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Muhammadiyah masa kini modal awal dari Langgar Kidul Kauman itu sudah berubah secara luar bisa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitas amal usaha Muham madiyah meningkat signifikan. Kualitasnya tak kalah dari berbagai sarana yang dimiliki oleh negara. Sedangkan dari segi jumlah dan penyebarannya malah bisa dikatakan amal usaha Muhammadiyah itu sudah menjadi tulang punggung bangsa yang kedua kedua setelah negara.

“Sekarang Muhammadiyah punya amal yang lumayan. Untuk perguruan tinggi punya 192 buah. Sekolah menengah ada 515 buah. TK ABA/PAUD ada 16.346. Pondok Pesantren ada 122 buah, rumah sakit/klinik 557 buah, 318 panti asuhan, 82 panti berkebutuhan khusus, 54 panti jompo, 437 BMT, 762 BPRS, 25 penerbitan,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Dikatakannya, trend semua amal usaha Muhammadiyah kini sudah sangat bagus. Untuk perguruan tinggi misalnya, Muhammadiyah saat ini sudah punya dua perguruan tinggi dengan akreditasi 'A'. “Trend universitas Muhammadiyah ini, misalnya yang di Sorong berkembang cukup bagus. Begitu juga rumah sakitnya.

Di Lamongan, di Sepanjang, Malang, Cirebon, dan kini di Ternate kualitasnya membanggakan. Dan bila bila semuanya dihitung modal aset Muhammadiyah su dah bernilai triliunan,” ungkap Haidar.

Alhasil, cita-cita yang diperjuangkan mulai dari Langgar Kidul Kauman itu kian mendapatkan bentuknya. Mudahanmudahan bulan sabit yang dulu terbit dari balik beringin, ke depan tidak malah tenggelam di balik bayangan putaran bola dunia. Ya mudahan-mudahan saja..?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement