Kamis 11 Jun 2015 12:22 WIB

'Calon Panglima TNI dari AD Tidak Nyambung dengan Visi Jokowi'

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Imparsial Poengky Indarti (kiri).
Foto: Republika/Wihdan H
Direktur Imparsial Poengky Indarti (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan calon Panglima TNI dari Angkatan Darat disebut tidak berhubungan dengan visi Presiden Joko Widodo. Padahal presiden ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti melihat jika visinya fokus pada kemaritiman maka pencalonan dari AD keliru. Kekuatan yang harus dimajukan adalah dari matra laut ataupun udara.

"Setidaknya kalau fokus Jokowi menjadikan Indonesia poros maritim dunia, maka kekuatan yang harus dimajukan adalah TNI AL dan TNI AU. Jika pilihannya lagi-lagi AD, ya calonnya nggak nyambung dengan visi misi Jokowi," kata Poengky kepada Republika Online, Rabu (10/6).

Apalagi ia menilai ancaman terbesar Indonesia juga datang dari laut dan udara. Dengan wilayah darat yang lebih sedikit, seharusnya Jokowi bisa konsisten dengan visinya meningkatkan kemaritiman dan dirgantara Indonesia.

Poengky juga mengkhawatirkan pencalonan ini dapat menimbulkan kecemburuan di antara satuan TNI karena melanggar aturan rotasi.

"Ini juga bisa membuat reformasi TNi kembali mundur. Paling tidak, rotasi yang harusnya dijalankan Jokowi bisa meredam polemik," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement