REPUBLIKA.CO.ID, DARFUR -- PBB memperingatkan serangan pada pasukan penjaga perdamaian internasional dan warga sipili di wilayah Darfur, Sudan meningkat, Rabu (10/6).
Konflik di Sudan mengakibatkan puluhan ribu terpaksa mengungsi. Konfrontasi antara Pemerintah Sudan dan PBB serta Barat semakin meningkat karena mereka ingin menutup misi UNAMID di Darfur.
Wakil Sekjen Penjaga Perdamaian PBB Edmond Mulet mengatakan kemajuan yang dilakukan oleh 15 anggota DK PBB telah diabaikan untuk perdamaian Darfur. Pihaknya khawatir ini berdampak pada meningkatnya serangan pada pasukan UNAMID.
Mulet mencatat tahap kedua misi Decisive Summer pemerintah dan militer Sudan justru mengakibatkan munculnya gelombang baru di Darfur. Dia mengatakan setidaknya 78 ribu pengungsi baru bertambah tahun ini.