REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menghabiskan lebih dari sembilan juta dolar AS perhari dalam perang melawan ISIS.
AS telah menggelontorkan 2,7 miliar dolar AS untuk serangan udara menggempur ISIS. Koalisi internasional melancarkan serangan udara di Irak dan Suriah sejak Agustus lalu.
Dikutip dari BBC, Jumat (12/6), besarnya dana tersebut terungkap dalam laporan Pentagon. Laporan menunjukkan dua pertiga dari pengeluaran total dipakai oleh Angkatan Udara.
Laporan itu muncul di saat Kongres menolak pengeluaran lebih lanjut. Parlemen AS menyetujui undang-undang pengeluaran pertahanan sebesar 579 miliar dolar AS.
Kongres menolak amandemen yang menyerukan agar dana tunai untuk pertempuran melawan ISIS dihentikan, kecuali Kongres meloloskan otorisasi baru untuk penggunaan kekuatan.
Biaya operasi militer AS telah meningkat tajam sejak Agustus lalu di Irak. Pekan ini, Gedung Putih mengumumkan mengirim 450 lagi penasihat bagi Irak sehingga total personil militer menjadi 3.500.
Namun para pejabat menekankan tidak ada pasukan tempur dan misi AS yang dikirim melatih pasukan lokal untuk melakukan pertempuran.