Jumat 12 Jun 2015 19:16 WIB

Menhan: Dulu Tentara Mesin Pembunuh, Sekarang Mesin Pendamai

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia. Meski dengan kedua negara tersebut, Indonesia sering memiliki masalah, namun tidak seharusnya mengganggu kerjasama yang sudah terjalin. 

"Saya sudah bicara pada seluruh menhan. Saya pergi ke Amerika, ke Eropa, Jepang, dan Rusia, apalagi ASEAN. Saya sampaikan, negara itu pasti pasang surut karena politik. Kadang baik, kadang tidak baik. Begitu terus, tapi saya mengajak setiap menteri pertahanan agar tidak ikut pasang surut," kata Menhan Ryamizard Ryacudu usai kuliah umum yang diikuti ratusan mahasiswa se-Kabupaten Garut, Jumat (12/6).

Menurut dia, Indonesia akan terus ikut aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Karena itu, pihaknya tidak akan terpancing untuk menggelar kekuatan ketika menyikapi persoalan dengan negara tetangga. "Ketika terjadi pasang surut, kita naikan jadi baik. Jadi kita tunjukkan tentara itu, dulu mesin pembunuh, sekarang mesin pendamai," kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Ryamizard menyatakan, hubungan antara Indonesia dan Australia harus tetap dijaga dengan baik. Meski mengalami beberapa masalah, kata dia, tidak seharusnya penyelesaian masalah menggunakan hard power. Dia pun mengungkapkan, secara pribadi memiliki hubungan baik dengan dengan Menhan Australia Kevin Andrews. Sehingga, lebih tepat persoalan kedua negara lebih baik diselesaikan di meja diplomasi.

"Saya dengan Menhan Australia, bagus saya bilang. Dia ngajak saya ke sana. Sebentar lagi datang kan duta besarnya. Tidak ada masalah, itu politik. Yang penting, kita tidak ingin perang. Kalau perang rakyatnya rugi. Kasian rakyat. Duit harusnya untuk makan ini malah untuk perang," ujar Ryamizard.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement