REPUBLIKA.CO.ID,DUBLIN -- Mahasiswa Muslim di Queen's University Belfast (QUB), Irlandia Utara berharap pihak kampus menyediakan ruangan khusus untuk shalat. Lantaran sekitar 400 mahasiswa Muslim disana masih menunaikan kewajibannya di tempat umum yang kurang layak.
“Jika kita punya ruangan shalat tersendiri, tentu sangat nyaman, terutama bagi kaum perempuan,” ujar salah satu mahasiswa QUB asal Malaysia Nadira Nazir, dilansir BBC, Sabtu (13/6).
Ia pun mengaku, ia dan ratusan mahasiswa Muslim di QUB harus rela shalat di tempat parkir, koridor, perpustakaan, hingga pojok ruangan kelas lainnya.
"Terkadang, para mahasiswa lainnya akan memulai kelas dan mereka mendapati kita tengah shalat. Untungnya, mereka mau memahami kondisi kita dan mau menunggu sebelum kuliah dimulai,” urai Nadira.
Di QUB terdapat sekitar 1.200 mahasiswa internasional dari 80 negara. Sekitar 400 orang di antaranya Muslim.
Pengurus komunitas Muslim QUB Ahmeed Amer pun mendesak kampusnya memenuhi kebutuhan ruangan shalat.
“Fasilitas semacam itu telah disediakan oleh universitas lainnya di Inggris dan Republik Irlandia, tapi mengapa disini belum ada?” ujarnya.
Padahal, keberadaan fasilitas tersebut akan menunjukkan kampusnya mengakomodasi semua kalangan dari berbagai latar belakang agama dan budaya.
Salah satu dosen QUB Dr Ashraf Ahmed mengusulkan, pihaknya lebih baik menyediakan ruangan khusus berdoa bagi semua penganut agama dan kepercayaan.
“Alangkah baiknya jika ada ruanga multikeyakinan yang mengakomodir semuanya,” cetus Ahmed.
Komunitas Muslim Belfast biasanya shalat di The Belfast Islamic Centre yang berlokasi di Rugby Road dan Wellington Park. Namun, keduanya tak terkoneksi langsung dengan QUB.