Sabtu 13 Jun 2015 17:48 WIB

Pengendara Diimbau Waspada Lintasi Tol Cipali

Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIJATI, JAWA BARAT  -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochgiyarto mengimbau kepada pengendara kendaraan bermotor yang melintas tol Cikopo-Palimanan agar ekstra waspada dan hati-hati terutama fisik pengemudi mengingat tempat istirahat yang tersedia hanya ada empat.

"Mengingat tol ini masih baru maka jumlah tempat istirahat atau rest area masih sedikit, sehingga pengemudi kalau ngantuk agak sulit untuk istirahat," kata Mochgiyarto kepada pers di Kalijati, Subang, Jawa Barat.

Hal tersebut disampaikan Kapolda seusai menghadiri beroperasinya empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalan tol baru Cikopo-Palimanan (Cipali).

Hadir dalam acara itu antara lain Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang serta Kakorlantas Irjen Pol Condro Kirono.

Menurutnya, tol Cipali sepanjang 116,75 kilometer yang juga merupakan tol terpanjang di Indonesia tersebut, saat ini hanya memiliki empat tempat istirahat, yakni di kilometer 102 dan kilometer 166 untuk arah Palimanan, dan tempat istirahat kilometer 101 dan kilometer 164 untuk arah Cikopo.

"Dengan jarak tol sepanjang itu maka untuk jarak 60 kilometer, baru ada tempat istirahat. Padahal idealnya di tol setiap 20 hingga 30 kilometer harus ada tempat istirahat bagi pengemudi," katanya.

Dikatakan, dengan jarak tempuh yang panjang tersebut maka fisik pengemudi sangat berpotensi lelah, apalagi sebelumnya telah menempuh perjalanan jauh.

Dia mengharapkan ke depan jumlah tempat istirahat bisa ditambah untuk setiap 20 hingga 30 kilometer, sehingga pengemudi bisa istirahat dan tidak membahayakan jiwa dirinya dan pengguna jalan lainnya.

Ahmad Bambang mengakui bahwa idealnya jalan tol memang setiap 20-30 kilometer sudah tersedia tempat istirahat sekaligus ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Ke depannya jalan tol ini pasti akan ramai sehingga akan ada investor yang mendirikan tempat istiahat," katanya.

Dari pantauan Antara, walaupun jalan tol tersebut sudah mulai beroperasi pada pukul 00.00 WIB Minggu (14/6), tapi pengendara harus waspada mengingat pembangunan dan perbaikan jalan tol belum rampung 100 persen.

Masih ada timbunan batu koral dan tanah di bahu jalan yang jika tidak diwaspadai bisa membahayakan pengendara.

Selain itu jalan tol yang hanya tersedia dua jalur berpotensi menimbulkan kemacetan, jika ada kendaraan yang mogok atau kemacetan.

Marka jalan juga belum seluruhnya selesai terpasang sehingga pengemudi harus hati-hati terutama saat mengemudi pada malam hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement