REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu terbilang tinggi. Penyakit itu mayoritas ditularkan melalui hubungan seks bebas. Pelaksana Medis Klinik Mawar RSUD Indramayu, Widiana, menjelaskan, sejak 2010 sampai sekarang, Klinik Mawar RSUD Indramayu telah menangani 440 kasus HIV/AIDS.
Dari jumlah itu, sebanyak 95 persen disebabkan hubungan seks bergonta-ganti pasangan. "Sedangkan lima persen lainnya, disebabkan jarum suntik narkoba," ujar Widiana, Sabtu (13/6).
Widiana menambahkan, dari segi pekerjaan, dari 440 kasus itu mayoritas merupakan wanita penjaja seks (WPS). Selain itu, adapula penderita yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), anggota legislatif, polisi, TNI, dan pekerjaan lainnya.
"Tapi saat ini, banyak juga ibu rumah tangga yang tidak bersalah, yang menderita HIV/AIDS akibat suaminya berhubungan dengan WPS," tutur Widiana.
Sedangkan dari segi tempat tinggal, Widiana menyebutkan, mayoritas pasien berasal dari wilayah Indramayu barat (60-70 persen). Sedangkan sisanya dari wilayah lain.
Widiana menambahkan, dari segi jumlah, kasus HIV/AIDS yang ditangani Klinik Mawar merupakan nomor kedua terbesar setelah RS Bhayangkara Indramayu. Meski begitu, dia meyakini jumlah kasus yang sesungguhnya di masyarakat jauh lebih besar dibandingkan yang ditangani rumah sakit.
"Kasus HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es," tutur Widiana.