REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Enam warga Yaman yang ditahan selama lebih dari satu dekade di penjara Amerika Serikat dibebaskan. Mereka diterbangkan dari Guantanamo ke Oman, Sabtu (13/6) waktu setempat.
Pembebasan itu terjadi sepekan setelah Menteri Pertahanan Ash Carter mengatakan bila dirinya dan Gedung Putih meminta Kongres untuk menutup penjara internasional di pangkalan angkatan laut di Kuba. Sebab, di penjara tersebut sebagian besar tahanan dipenjara tanpa adanya tuduhan atau pengadilan.
Meskipun Presiden Barack Obama terus menghadapi hambatan dari anggota parlemen untuk pengosongan penjara tersebut, tahun ini ia telah membebaskan atau entransfer narapidana dalam jumlah terbesar yakni sekitar 116 orang.
Menurut seorang pejabat senior AS, dalam waktu dekat tidak ada transfer besar lagi kendati upaya terus dilakukan untuk memulangkan tahanan atau membiarkannya menetap di tempat lain.
Enam warga Yaman yang dikirim ke Oman diidentifikasi sebagai tahanan beresiko rendah dan telah dibersihkan pada tahun lalu untuk transfer ini. Mereka telah ditahan di Guantanamo selama 13 tahun.
Kantor berita Oman, ONA melaporkan bahwa enam warga Yaman telah tiba di Muscat untuk tinggal sementara di bawah arahan Sultan Qaboos.
"Langkah ini datang ats permintaan pemerintah AS untuk membantu menyelesaikan kasus mereka yang ditahan di penjara ini (Guantanamo) dan dalam pertimbangan kondisi kemanusiaan mereka, kata Kementerian Luar Negeri Oman.