Ahad 14 Jun 2015 12:51 WIB

Rekomendasi Cawali Surabaya Dari PDIP Keluar Saat Ramadhan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Wihdan H
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan legal formal rekomendasi pasangan Calon Wali Kota (Cawali) dan Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana akan diturunkan saat pertengahan bulan puasa Ramadhan atau sekitar Juli mendatang.

"Legal formal rekomendasi menunggu waktu yang tepat. Kalau bulan puasa Ramadhan itu lebih baik untuk kami keluarkan," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadari Jalan Sehat dalam rangka Juni Bulan Bung Karno di Taman Bungkul Surabaya, Ahad (14/6).

Saat ditanya kenapa rekomendasi molor, Hasto mengatakan batas akhir pendaftaran Cawali/Cawawali Surabaya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya pada 28 Juli sehingga masih cukup waktu bagi PDIP untuk melakukan kajian lagi.

"Justru kita progresif karena dari aspek arah dan keputusan dari DPP PDIP yang diambil sudah jelas," katanya.

Menurut dia, dari evaluasi DPP PDIP model pemerintahan yang dipimpin Wali Kota Surabaya Rismaharini adan Whisnu Sakti Buana yang menyatu dengan harapan rakyat.

"Kami melihat masukan dari struktural partai dan masyarakat, adanya aspek kesatupaduan kepemimpinan, sehinga kami tetap memajukan pasangan Risma-Whisnu untuk memimpin kembali Surabaya," ujarnya.

Dalam menghadapi Pilkada Surabaya mendatang, DPP PDIP telah memberikan serangkaian pelatihan pada tim kampanye, serta meneguhkan gerak langkah PDIP bersama rakyat Surabaya sehingga pilkada bisa menjadi bagian upaya mewujudkan komitmen kerakyatan bagi warga Surabaya.

"Pilkada bukan sekadar menentukan pimpinan terbaik, yakni Risma-Whisnu, namun sekaligus upaya merealisasikan komitemen pro-rakyat," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Rismaharini saat dimintai tanggapan oleh wartawan mengatakan pihaknya menyerahkan kepada Sekjen DPP PDIP Hasto.

"Kalau soal itu, tanya ke pak Hasto," katanya singkat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement