Selasa 16 Jun 2015 15:10 WIB

Survei: Macet Masih Jadi PR Terbesar Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Periskop Data mengatakan masalah kemacetan dan banjir masih merupakan pekerjaan rumah yang paling mendesak, untuk diselesaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kemacetan ini menjadi tantangan besar Pak Ahok di sektor infrastruktur," kata Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhammad Yusuf Kosim dalam acara "Soft Launching" Lembaga Survei Periskop Data dan Konferensi Pers Hasil Survei "Membedah Kinerja Pemimpin DKI Jakarta Di Tengah Polemik Gubernur-DPRD", di Jakarta, Selasa (16/6).

Selain kemacetan, masalah lain yang didesak untuk segera dituntaskan adalah Banjir. Berdasarkan survei yang dilakukan Periskop Data selama sepekan 1-7 Juni 2015 dengan melibatkan 500 responden di seluruh wilayah DKI Jakarta yang tersebar di enam kabupaten/kota meliputi, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, kemacetan dan banjir menjadi masalah paling dikeluhkan responden.

Sebanyak 31,8 persen dari 500 responden menyebut kemacetan adalah masalah paling krusial, sedangkan 16,2 persen menyebut banjir adalah masalah paling mendesak.

Sisanya mengeluhkan masalah narkoba, harga kebutuhan pokok yang mahal, sulitnya lapangan pekerjaan, kondisi jalan rusak, kemiskinan, pengelolaan sampah, korupsi, meningkatnya kriminalitas, keamanan belum terjamin, hingga masalah sarana transportasi.

Kosim menyatakan dari hasil survei tampak bahwa kinerja Ahok di bidang infrastruktur masih kurang memuaskan. Diperlukan adanya perbaikan terutama di sektor perumahan rakyat, kemacetan dan banjir.

"Dua indikator yakni kemacetan dan banjir merupakan isu klasik yang masih menjadi PR besar Ahok," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement