REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuat klinik khusus bagi para lanjut usia (lansia) di setiap rumah sakit umum daerah (RSUD) di wilayah Jawa Barat. Tujuannya, untuk memberikan kemudahan bagi para lanjut usia dalam mendapatkan layanan kesehatan.
"Nanti akan ada klinik lansia, malah nanti Pak Gubernur akan menetapkan kebijakan bahwa setiap RSUD itu harus ada klinik lansia atau pelayanan khusus lansia," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Arifin Harun Kertasaputra, kepada wartawan di sela acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tahun 2015, Senin petang (15/6).
Arifin mengatakan, pembangunan klinik lansia tersebut masih dalam tahap perumusan. Namun, pihaknya berharap hal tersebut dapat segera direalisasikan.
"Kami ingin secepatnya, saat ini sedang dirumuskan dengan kabupaten/kota dan dinas kesehatan serta lembaga terkait lainnya," katanya.
Menurut Arifin, pembangunan klinik lansia di RSUD merupakan hal yang sangat penting. Terlebih, selama ini para lansia yang tengah berobat di rumah sakit selalu kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Bahkan, mereka terpaksa harus lama mengantri untuk mendapatkan pelayanan. "Jangan samakan lansia dengan yang muda," katanya.
Minimal, kata dia, harus ada ruangan khusus untuk lansia. Lalu, ada ruang tunggu khusus. Karena, kalau lansia berobat untuk bertemu dokter, antriannya terlalu lama. Begitu juga, saat akan mengambil resep dan mengambil obat harus antre.
"Mereka harus antre rame-rame dengan yang lain. Oleh karena itu, diharapkan tiap RSUD memiiki ruangan khusus, mulai poliklinik sampai mendapatkan obat," katanya.
Saat ini, kata dia,RSUD yang dikelola Pemprov Jabar sudah diinstruksikan untuk membuat klinik lansia. "Jadi tinggal RSUD di daerah yang harus dikembangkan," katanya.
Dikatakan Arifin, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memiliki 9 balai rumah perlindungan sosial, bahkan 4 balai di antaranya diperuntukan bagi para Lansia yang terlantar dan diterlantarkan. Yakni, ada di Ciparay, Bogor, Karawang dan Garut. Sayangnya, saat ini kapasitas balai tersebut sudah tidak mencukupi. Karena, daya tampungnya hanya mencapai sekitar 350 orang.
"Kapasitasnya sudah overload, kami tidak bisa memaksakan, bagaimanapun kualitas layanan harus dipertahankan," katanya. Pemprov Jabar, kata dia, berencana untuk menambah kapasitas, baik untuk tempat tidur, perluasan bangungan, maupun perluasan lainnya. Targetnya, bisa menampung 500 orang.
Sementara itu terkait dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional, Arifin mengatakan, peringatan tersebut diharapkan bisa jadi momentum strategis dalam upaya membangkitkan semua stake holdera, akan pentingnya peningkatan kesejahteraan lanjut usia yang lebih bermakna dan berkualitas.
Oleh karena, kata dia, melalui momentum peringatan hari Lansia nasional ini, Ia berharap kepada seluruh instansi pemerintah khususnya yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat, beserta lembaga masyarakat terkait lainnya untuk lebih concern dalam mendorong pemberdayaan para Lansia di Jawa Barat secara lebih akseleratif dan berkesinambungan.