REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO--Juru hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Safriyanto Kaowan menyatakan hilal tidak terlihat dari pos pengamatan di daerah tersebut, Selasa.
"Hilal jelas tidak tampak karena ketinggiannya masih di bawah ufuk. Kami ke tempat ini untuk memastikan hilal tidak terlihat," ujarnya usai memantau hilal di Menara Keagungan Limboto.
Selain di menara tersebut, tim Kemenag juga melakukan pemantauan di pos observasi bulan Kabupaten Gorontalo Utara.
Meski Selasa malam sidang isbat telah berlangsung, namun Safriyanto mengatakan timnya masih akan bergabung dengan tim IAIN Sultan Amai untuk melakukan rukyat hilal pada Rabu sore.
"Secara resminya kami tidak akan memantau hilal lagi besok, tapi dari segi ilmiahnya kami tetap akan turun bersama tim kampus itu," imbuhnya.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar prosesi adat bernama "tonggeyamo" di rumah dinas Gubernur Gorontalo pada Selasa malam.
Prosesi tersebut merupakan tradisi Gorontalo yang bertujuan untuk mendengarkan pengumuman bersama sidang isbat oleh pemerintah pusat, terkait penentuan awal ramadan.
Tonggeyamo dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, kepala daerah serta tokoh adat karena tradisi tersebut mengandung nilai kebersamaan dan kesepakatan bersama.
Setelah mendengarkan pengumuman hasil sidang isbat, pemuka adat akan melakukan prosesi untuk melaporkannya kepada pemimpin daerah dan kemudian menyampaikannya kepada masyarakat.
"Pemerintah pusat telah mengumumkan satu ramadan jatuh pada Kamis nanti, mari kita berpuasa dengan penuh ketenangan dan damai," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.